MEDIOPINI.ID, JAKARTA – Serangan balasan Iran terhadap Israel pada Kamis (19/6/2025) memicu kekacauan besar di sejumlah kota utama, termasuk Tel Aviv dan Be’er Sheva. Salah satu sasaran paling terdampak adalah Gedung Bursa Saham Tel Aviv yang dilaporkan rusak berat usai dihantam rudal balistik.
Dilansir dari Al Jazeera dan beberapa media lokal, bangunan ikonik pusat keuangan Israel itu tidak luput dari hujan rudal yang diluncurkan sebagai respons terhadap serangan Israel sebelumnya ke fasilitas nuklir Iran di Arak dan Natanz.
Tak hanya infrastruktur ekonomi, serangan Iran juga menargetkan instalasi vital lain seperti Soroka Medical Center rumah sakit terbesar di wilayah selatan Israel yang turut mengalami kerusakan dan menyebabkan jatuhnya korban luka. Layanan darurat Magen David Adom melaporkan sedikitnya 32 orang terluka akibat ledakan dan reruntuhan.
Situasi darurat menyelimuti langit Israel ketika sistem pertahanan udara Iron Dome kesulitan menahan serangan dari berbagai arah. Sirene peringatan nyaring terdengar di sejumlah titik, sementara warga panik berlarian mencari perlindungan.
Respons di dunia maya juga membanjiri media sosial. Sejumlah netizen dari negara-negara Arab dan komunitas pro-Palestina melontarkan komentar tajam, bahkan satir, terkait kemampuan pertahanan Israel yang dianggap mulai goyah. Akun-akun dengan simbol dukungan terhadap Palestina menyebut serangan ini sebagai “perubahan babak dalam konflik berkepanjangan.”
Dari Indonesia, reaksi senada bermunculan. Banyak warganet menilai bahwa Israel kini tengah menghadapi lawan yang sepadan. “Ini bukan Gaza. Iran punya kekuatan militer yang tidak bisa diremehkan,” tulis seorang pengguna X.
Serangan ini menandai eskalasi serius dalam tensi geopolitik kawasan. Analis memperingatkan bahwa benturan langsung antara dua kekuatan besar di Timur Tengah ini berpotensi menyeret negara-negara lain ke dalam pusaran konflik, memicu ketegangan global yang lebih luas.
