MEDIAOPINI.ID, INDRAMAYU – Suasana haru menyelimuti kediaman keluarga Putri Apriyani (21) di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025). Sejak pagi, warga, kerabat, dan tetangga berdatangan untuk memberikan doa serta dukungan moral kepada pihak keluarga.
Putri ditemukan tak bernyawa di sebuah kamar kos di Blok Ceblok, Desa Singajaya, Sabtu (9/8/2025) siang. Saat dievakuasi, tubuhnya mengalami luka bakar hampir di seluruh bagian. Diketahui, Putri merupakan anak bungsu dari dua bersaudara.
Paman korban, Tamsin (58), menyebut kematian keponakannya menyimpan banyak kejanggalan dan menduga adanya unsur pembunuhan. “Sejak kecil ia dirawat penuh kasih oleh orang tuanya, kini nyawanya diambil dengan cara yang tak masuk akal. Kami berharap media ikut mengawal agar penyebabnya segera terungkap,” ujarnya.
Sementara itu, ayah korban, Karja (48), mengatakan bahwa sehari sebelum kejadian, Putri menerima transfer uang sekitar Rp 35 juta dari ibunya yang bekerja sebagai TKW. Dana tersebut rencananya digunakan untuk menggadaikan sawah keluarga. “Kami belum tahu apakah uang itu sudah diambil atau belum, karena dompet, ponsel, dan tas korban masih dipegang pihak kepolisian,” ungkapnya.
Jenazah Putri telah dimakamkan di TPU Desa Rambatan Wetan. Keluarga besar berharap pihak kepolisian mengusut kasus ini secara menyeluruh dan transparan agar motif serta pelaku di balik kematian Putri segera diketahui.
