SAMARINDA – Intoleransi kerap kali muncul bukan hanya di ruang publik atau antaragama, tetapi juga dalam lingkup internal seperti komunitas gereja, tempat yang seharusnya menjadi simbol kedamaian dan kasih.
Perbedaan pendapat, cara pandang, dan pemikiran menjadi hal yang tak terelakkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di lingkungan rumah ibadah.
Namun, perbedaan sejatinya bukanlah alasan untuk terpecah. Justru, perbedaan adalah kekuatan yang bisa menyatukan jika disikapi dengan sikap saling menghargai dan memahami.
Beberapa kasus kecil kerap terjadi di komunitas internal keagamaan, di mana perbedaan tafsir atau cara pelayanan menimbulkan ketegangan. Jika dibiarkan, gesekan kecil ini dapat berkembang menjadi bibit intoleransi yang menggerogoti nilai-nilai persaudaraan.
Aktivis dan tokoh lintas gereja di Samarinda mengingatkan pentingnya menjadikan gereja sebagai ruang damai dan terbuka bagi semua. “Gereja bukan sekadar tempat ibadah, melainkan tempat semua orang merasa diterima, dihargai, dan dikasihi—apa pun latar belakang dan cara berpikirnya,” ujar salah satu pemimpin pelayanan gerejawi lokal.
Kepala Kementerian Agama Kota Samarinda H. Baequni menjelaskan, Di tengah dunia yang terus diwarnai oleh konflik dan perpecahan, komunitas keagamaan—terutama gereja—didorong untuk menjadi teladan dalam menjaga kedamaian. Menurut para tokoh, menjaga kerukunan berarti membangun ruang untuk dialog, bukan debat. Untuk saling melengkapi, bukan menghakimi.
Seruan untuk tetap damai dan rukun tidak hanya berlaku di lingkungan gereja, tetapi juga dalam kehidupan sosial yang lebih luas. Ketika kedamaian dipelihara sejak dari komunitas terkecil, maka masyarakat yang lebih luas pun akan ikut merasakan dampaknya.
“Damai dan rukun adalah fondasi hidup bersama. Kalau kita mampu menjaga itu, maka perbedaan tidak lagi menjadi ancaman, tapi kekayaan bersama,” tambahnya.
Pesan ini menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat untuk menekan segala bentuk intoleransi, mulai dari lingkungan terkecil—keluarga, komunitas, hingga tempat ibadah. Dengan hidup damai, lingkungan pun akan lebih harmonis, dan masyarakat bisa tumbuh dalam semangat saling mendukung.