Kembangkan Desa Wisata Melalui Koperasi, Kemenkop Kolaborasi Dengan Kemenpar

oleh -71 Dilihat
oleh
Foto: Kemenkop

MEDIAOPINI.ID, JAKARTA – Kementrian Koperasi (Kemenkop) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkolaborasi untuk memperkuat sektor pariwisata melalui wadah koperasi.

Dengan ribuan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang tersebar di berbagai daerah, potensi desa wisata di Indonesia diyakini bisa berkembang lebih pesat jika dikelola dalam bentuk koperasi.

Transformasi Pokdarwis Jadi Koperasi

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop), Ferry Juliantono, menegaskan bahwa sektor pariwisata memiliki peluang usaha yang besar, namun banyak destinasi yang belum dikelola secara optimal.

Oleh karena itu, Kemenkop dan Kemenparekraf mendorong Pokdarwis untuk mengubah statusnya menjadi koperasi guna memperkuat kelembagaan, membuka akses pembiayaan, meningkatkan daya saing, serta mengembangkan model bisnis pariwisata berbasis komunitas.

“Pokdarwis di desa wisata bisa kita kembangkan menjadi koperasi, sehingga kelompok ini tidak hanya menjadi wadah sosial, tetapi juga memiliki badan usaha yang sah,” paparnya.

“Dengan begitu, pariwisata Indonesia bisa lebih hebat dan berdaya saing,” ujar Ferry dalam pertemuannya dengan Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa di Jakarta, baru-baru ini.

Ferry menambahkan bahwa perubahan status menjadi koperasi akan membuka peluang lebih besar bagi Pokdarwis untuk meningkatkan skala usahanya.

Kemenkop berkomitmen penuh dalam mendampingi, menginkubasi, dan mengasistensi Pokdarwis agar bisa tumbuh menjadi koperasi yang maju.

6.065 Desa Wisata Siap Dikembangkan

Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, mengapresiasi langkah Kemenkop yang berkomitmen untuk mendukung desa wisata melalui koperasi.

Saat ini, terdapat 6.065 desa wisata di Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi destinasi unggulan dengan pengelolaan yang lebih profesional.

“Kami ingin memastikan desa wisata ini terus tumbuh dan berkembang, sehingga dampaknya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. Kolaborasi dengan koperasi bisa menjadi solusi agar pengelolaan lebih terstruktur dan berkelanjutan,” ujar Ni Luh.

Sebagai langkah awal, Kemenparekraf mengusulkan 17 desa wisata untuk dijadikan pilot project dalam program kolaborasi dengan Kemenkop.

“Kami akan menyesuaikan dengan strategi Kemenkop untuk memastikan hasil yang optimal,” tambahnya.

Dengan sinergi antara Kemenkop dan Kemenparekraf, diharapkan desa wisata di Indonesia bisa berkembang lebih pesat, tidak hanya dalam hal promosi, tetapi juga dalam pengelolaan bisnis yang lebih profesional dan menguntungkan masyarakat setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.